Rabu, 27 Juli 2011

Cerita Mengenai Pohon Jati

Tegakan Jati (Tectona grandis)
Pohon Jati (Tectona grandis Linn F.) adalah salah satu spesies tumbuhan yang dapat menghasilkan kayu dengan kualitas paling optimal. Kayu jati merupakan suatu komoditas mewah yang banyak diminati oleh masyarakat, dan harga jualnya pun cukup tinggi yakni 3 juta rupiah per meter kubik. Daur pohon jati umumnya antara 30-40 tahun sekali panen, tetapi sejak beberapa dekade terakhir telah dipelajari teknik pengembangan tanaman jati agar dapat dipanen pada umur 10-15 tahun, bahkan bisa kurang dari 10 tahun.

Pohon jati memiliki batang tunggal (monopodial) yang umumnya lurus, berdaun lebar, dan dapat mencapai tinggi 40-60 meter. Termasuk jenis angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dan dapat dikembangbiakkan secara vegetatif. Jati memiliki kelas kuat II dan kelas awet II, termasuk jenis yang tahan terhadap serangan rayap dan hama lainnya, karena kandungan ekstraktif 2-methyl antraquinon atau lebih dikenal dengan tectoquinone.

Salah satu pohon jati terbesar yang pernah ditemukan terdapat di Petak 1092 A, RPH Temengeng, BKPH Pasar Sore, Cepu, Blora, Jawa Tengah. Pohon jati itu berdiameter setinggi dada (DBH) mencapai lebih dari 2 meter dengan usia diperkirakan antara 100-150 tahun. Pohon itu kemudian dilelang kepada pengusaha furniture asal Ngawi dan Blitar, yang bernama Boby Wibowo dan Saekony, dengan harga 1 Milyar Rupiah. Oleh karena itu pohon jati tersebut dinamakan Jati Wibowo, yang dinamakan berdasarkan nama pemenang lelang.

Sumber referensi:
http://wikipedia.org/
http://warungjati.webnode.com/news/website-launched/

Keterangan
RPH=Resor Polisi Hutan
BKPH=Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar